Tak bisa dipungkiri, Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) telah menjadi raja di dunia game mobile MOBA, khususnya di Asia Tenggara. Popularitasnya meroket berkat gameplay yang cepat, komunitas besar, dan dukungan turnamen esports yang masif. Tapi tahukah kamu, di balik kejayaan MLBB, ada banyak game mobile lain yang mencoba menyaingi namun justru gagal bertahan?
Berikut ini adalah 5 game mobile yang pernah digadang-gadang sebagai pesaing MLBB, namun akhirnya tumbang atau kehilangan pamor di tengah jalan.
1. Heroes Evolved – Terlalu Mirip, Tapi Kurang Greget
Saat pertama kali muncul, Heroes Evolved digadang-gadang sebagai pesaing kuat MLBB. Dengan konsep MOBA klasik 5v5 dan hero-hero beragam, game ini tampak menjanjikan. Namun sayangnya, game ini gagal membedakan dirinya dari MLBB, baik dari segi visual, gameplay, maupun inovasi.
Transisi antara gameplay dan fitur tambahan juga terasa setengah matang. Alhasil, pemain cepat merasa bosan karena tidak ada keunikan yang membuatnya layak dipilih dibanding MLBB.
Selain itu, kurangnya promosi dan ekosistem komunitas yang solid membuat Heroes Evolved makin tenggelam. Saat MLBB mulai membangun turnamen profesionalnya, Heroes Evolved justru seperti jalan di tempat.
2. Arena of Valor (AOV) – Terlalu Serius untuk Pasar Kasual?
Dikembangkan oleh Tencent, Arena of Valor atau AOV sempat mencuri perhatian karena menghadirkan grafis superior dan lisensi eksklusif dari DC Comics. Bahkan sempat dianggap sebagai MLBB Killer. Tapi seiring waktu, AOV justru kehilangan taring.
Salah satu alasan utamanya? AOV terlalu kompetitif dan teknis untuk pemain kasual, yang justru menjadi pasar utama mobile MOBA. Sementara MLBB menawarkan kemudahan akses dan kontrol sederhana, AOV menuntut strategi dan eksekusi tinggi sejak awal.
Transisi ini ternyata tidak cocok bagi banyak pemain yang hanya ingin main cepat dan santai di sela waktu. Ditambah lagi, minimnya eksposur media dan kurangnya konsistensi dalam event esports, membuat AOV terkesan “hidup segan, mati tak mau”.
3. Lokapala – Bangga Lokal, Tapi Kurang Global
Sebagai MOBA buatan Indonesia, Lokapala sempat jadi perbincangan hangat. Game ini membawa unsur budaya lokal dan tokoh-tokoh Nusantara sebagai hero. Sebuah pendekatan yang unik dan patut diapresiasi.
Namun sayangnya, Lokapala gagal mengimbangi ekspektasi pasar mobile yang begitu cepat berubah. Tampilan antarmuka yang kurang halus, kontrol yang terasa kaku, serta bug yang kerap muncul menjadi penghalang besar untuk berkembang.
Transisi dari pemain yang penasaran menjadi pemain loyal tidak berjalan mulus. Ditambah lagi, Lokapala belum bisa menembus pasar internasional secara signifikan, membuatnya kalah bersaing dengan MLBB yang terus memperluas jangkauan globalnya.
4. Vainglory – Kualitas Tinggi, Tapi Terlalu Berat
Jika kita bicara soal kualitas grafis dan mekanik mendalam, Vainglory pernah jadi MOBA terbaik di mobile. Bahkan sempat dianggap sebagai game MOBA paling “pro” di awal kemunculannya. Tapi sayangnya, kualitas tinggi bukan jaminan sukses secara komersial.
Vainglory terlalu berat untuk banyak perangkat, apalagi di pasar Asia Tenggara di mana spesifikasi HP menengah ke bawah masih dominan. Update besar yang membutuhkan storage tinggi dan koneksi stabil juga menjadi masalah.
Transisi ke versi cross-platform justru membingungkan sebagian pemain, sementara MLBB terus memoles gameplay-nya agar tetap ringan, cepat, dan stabil di semua device.
5. Mobile Royale MOBA – Terlalu Banyak Ambisi, Terlalu Sedikit Realisasi
Mengusung dunia fantasi yang luas dan gaya visual mirip RPG, Mobile Royale MOBA berusaha tampil beda dari MLBB. Tapi kenyataannya, game ini terlalu rumit untuk dipahami dan minim strategi peluncuran yang kuat.
Gameplay-nya campur aduk, antara ingin jadi MOBA tapi juga ingin jadi RPG strategi. Akhirnya, pemain kebingungan dan tidak menemukan identitas kuat di dalamnya. Ditambah lagi, komunitas kecil dan matchmaking yang lambat membuat pengalaman bermain jadi kurang seru.
Transisi ke popularitas tidak pernah terjadi, bahkan sebelum MLBB benar-benar mengukuhkan dominasi di pasar.
Di Tengah Raksasa Bernama MLBB, Bertahan Saja Sudah Hebat
Mendobrak dominasi Mobile Legends: Bang Bang bukanlah perkara mudah. Banyak game mencoba, namun hanya sedikit yang berhasil bertahan. Dari kasus Heroes Evolved yang terlalu mirip, hingga Vainglory yang terlalu berat—semuanya memberi pelajaran bahwa kesuksesan game mobile bukan cuma soal visual dan fitur, tapi juga momentum, komunitas, dan eksekusi strategi yang tepat.
Bagi developer yang ingin masuk ke genre MOBA mobile, sudah saatnya belajar dari kegagalan-kegagalan ini. Karena di tengah ketatnya persaingan, MLBB bukan cuma game—dia adalah ekosistem.
Jangan lupa untuk cek juga platform favoritmu, seperti Tirai77, untuk mendapatkan update dan akses mudah ke game-game keren ini!
Cek langsung artikel tentang rekomendasi game menarik di halaman afilisasi Tirai77gamer
BACA JUGA ARTIKEL DI TIRAI77….AURORACELLULER