Game horor itu harusnya bikin jantung deg-degan, mata waspada, dan telinga siap denger suara langkah aneh. Tapi, ada juga game yang ngaku-ngaku horor, padahal vibe-nya malah bikin mikir, “Lho, ini kok malah kayak drama keluarga ya?” Nah, saya akan ajak kamu menelusuri 5 game yang seharusnya tidak mengusung genre horor. Siap-siap ngakak (atau kesel), ya!
1. The Park – Jalan-jalan di Taman Bermain yang Bikin Kantuk
Kalau kamu kira taman bermain di malam hari bakal jadi latar yang menyeramkan, The Park bakal bikin kamu berpikir ulang. Game ini justru lebih cocok dikategorikan sebagai drama psikologis ketimbang horor.
Transisi menarik: Bukannya jump scare, yang kamu dapat adalah curhatan ibu-ibu yang kehilangan anak. Jujur, saya sempat mikir ini kayak podcast curhat ibu single parent yang nyasar ke taman hiburan kosong.
2. Hello Neighbor – Tetangga Horor Rasa Kartun
Game ini sebenarnya punya premis menarik: menyelinap ke rumah tetangga misterius. Tapi sayangnya, eksekusinya malah bikin frustrasi dan… agak konyol.
Transisi menarik: Alih-alih rasa takut, saya justru lebih sering kesel karena AI tetangganya absurd banget. Lompatan logika dan desain level yang aneh membuat Hello Neighbor terasa lebih kayak puzzle slapstick daripada horor yang menegangkan.
3. Deadly Premonition – Gabungan Horor, Komedi, dan Kekacauan
Kalau kamu suka game aneh yang bikin bingung antara takut atau tertawa, Deadly Premonition juaranya. Atmosfernya memang niat dibuat horor, tapi dialog dan animasinya… hmmm, lebih cocok buat komedi situasi.
Transisi menarik: Saya pernah tertawa saat adegan yang seharusnya menyeramkan karena ekspresi karakternya kayak patung lilin yang dilelehkan setengah. Seremnya jadi hilang, tinggal awkward-nya yang nempel.
4. Amy – Survival Horror yang Gagal Total
Amy mencoba jadi survival horror yang emosional, dengan premis menarik: melindungi seorang anak kecil di tengah wabah misterius. Tapi gameplay-nya justru jadi sumber horor… bukan karena serem, tapi karena rusak.
Transisi menarik: Kontrol yang payah dan AI partner yang nggak tahu arah bikin game ini lebih cocok dikasih genre “kesabaran ekstrem”, bukan horor.
5. NightCry – Ketika Nostalgia Justru Bikin Merinding… karena Cringe
Dikembangkan oleh pencipta Clock Tower, NightCry seharusnya jadi tribute horor klasik. Tapi realitanya, game ini malah jadi bahan meme karena animasi aneh dan cerita yang nggak jelas arahnya.
Transisi menarik: Bayangin kamu dikejar makhluk serem, tapi yang kamu pikirkan malah: “Kok gerakanku kayak boneka kayu ya?” Horor jadi hilang, tergantikan rasa bingung dan tawa getir.
Ketika Label Horor Gagal Bikin Takut
Genre horor itu butuh atmosfer, cerita kuat, dan gameplay yang mendukung rasa takut. Tapi lima game tadi malah bikin saya lebih sering mengerutkan dahi ketimbang menjerit. Kadang, niat bikin horor bisa jadi bumerang kalau eksekusinya setengah matang